Dalam bola tangan,
menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena memerlukan
kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat memantulkan
bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring.
Salah satu kendala yang
bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka (outdoor) dalam menggiring
bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga menambah tingkat
kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan
bola akan tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian,
pelaksanaan pantulang antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak
memerlukanpenyesuaian gaya dan sikap tubuh pada saat mendribbling. Dribbing itu
pada hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu dribbling lurus dan dribbling
silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan, skill dan kordinasi
mata-tangan yang tinggi.
Menggiring atau
dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk guna
mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu
kelenturan pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi
bola yang sementara digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah
daerah pemain lawab sangat dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi
mata-tangan atau kerja sama antara tangan pada saat melakukan dribbling supaya
bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas dari jangkauan si
penggiring
B.
Mengoper
bola(Passing)
Mengoper bola tau
lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang sangat
penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki,
operan-operan yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra
hati-hati dalam menjaga pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan
bola tangan, oeran bola dari tangan ke tangan sangat penting dalam usaha
membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan, guna menghasilkan
sebuah gol. Passing dalam hakekatnya
perbagi dalam dua bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan
satu tangan.
1. Passing dengan dua tangan
1. Passing dengan dua tangan
Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk
operan-operan jarak dekat, namun perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk
itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih tergantung dari posisi pemain
seregu dan pemain lawan yang menghadang.
Passing bola dengan
dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga tubuh yang
disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang diperlukan,maka
besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper
bola di hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian
disalurkan dan digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan.
Passing dengan dua tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass,
Overhead pass dan Underhand pass.
a)
Chest Pass (operan depan dada)
Pelaksanaannya: kedua
tangan memegang bola di depan dada, jari-jari yang memegang bola
direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan membentuk 45o, posisi
tubuh tegak dan posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah satu kaki
sedikit agak kedepan, guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang
keseimbangan pada saat melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di
kuruskan kedepan seiring dengan terlepasnya bola.
b)
Overgead Pass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri
tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas kepala, posisi
hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di lepaskan
kedua tangan diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan
mengantisipasi supayah badan tidak jatuh ke depan.
c)
Underhand Pass (operan
bawah)
Pelaksanaannya: posisi
badan membungkuk kedua kaki dibuka selebara bahu, salah satu kaki sedikit agak
kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus kebawah, tangan memegang bola yang
persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki, kemudian bola dilepaskan kedepan.
Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju dengan mempertahankan posisi
tubuh tetap dalam keadaan stabil.
2. Passing dengan satu tangan
2. Passing dengan satu tangan
Operan dengan satu
tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan, yaitu
pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua
mongoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline
pass, pelaksanaan lemparan harus dilakukan dengan mengikuti prinsip
maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus dilakukan dalam waktu maximum
(secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power position) yang maksimum
juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan menjamin jauhnya
lemparan.
a)
Javeline Pass (posisi seperti
lemparan lembing)
Pelaksanaannya:
berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang
kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki
kanan juga berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit
ditekuk, tumit kaki yang di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar
lembing atau lemparan base ball.
b)
Side Pass (operan samping)
Pelaksanaannya:
Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi 45opandangan
kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada
kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.
c)
Reverse Pass (Membalik)
Pelaksanaannya:
badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh tangan
kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan
tangan kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola
dipassing melewati belakang pantat (bokong) ke samping.
C.
Menangkap
Bola (Catch)
Berbagai teknik
menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya, posisi tubuh
untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap,
agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang
tidak kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact dari bola dapat tersaur dan
dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua lengan dan salurkan
daya penahan sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola merupakan salah
satu teknik dasar yang sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya perlu
dikuasai oleh setiap permainan, apakah itu pemain depan,
permainan tengah, pemain belakang lebih-lebih penjaga gawang yang memang
memerlukan kecakapan dalam menangkap bola. Bagaimana posisi badan dan tangan
pada saat menangkap bola, tekniknya dengan menjulurkan kedua tangan ke depan
menyambut datangnya bola setelah bola dalam penguasaan, secepat mungkin di
tarik di depan dada.
1.
Menangkap
bola setinggi dada
Menangkap bola setinggi dada
merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang dalam mengantisipasi bola,
pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna menyambut datangnya bola
yang hendak di tangkap. Posisi badan tegap setelah bola ditangkap maka tari ke
depan dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas oleh lawan.
2.
Menangkap
bola tinggi
Memerlukan konsentrasi yang
lebih tinggikarena bola yang datingnya sangat tinggi, biasanya berfungsi
mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi badan tegap,
kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap ditarik ke depan
dada. Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam upaya jangkauan
bola yang di passing atau di lempar tinggi.
3.
Menangkap
bola di kanan/ kiri badan
Memerlukan kelenturan tubuh
yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk menangkap bola dengan
kedua tangan berada dalam posisi yang sama.
4.
Menangkap
bola rendah setinggi lutut
Posisi badan di bungkukkan,
selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat menangkap bola dan
tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat disentuh/
ditabrak pemain lawan.
5.
Menangkap
bola menggelinding
Hampir sama posisi ketika
penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola menggelinding di tanah,
badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke samping.
D.
Menembak
Bola (Shooting)
Menembak adalah
bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke gawang. agar
berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak
(Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan
dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang
cepat. Menembakkan bola harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh
sehingga menghasilkan perbedaan sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling
menarik adalah pelaksanaan tembakan fliying shot yang memerlukan irama tiga
langkah.
1.
The
Standing Throw shot (tembakan berdiri)
Didahului dengan mendribble
bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit membungkukkan badan ke
kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting dengan keras lewat
samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit agak
terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping
badan
2.
The
Jump Shot (tembakan melompat)
Hampir sama dengan standing
throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan dengan lompatan setelah bola
di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi tubuh dimiringkan,
kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki
dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di
shootingnya bola.
3.
The
Dive Shot
Tembakan dengan posisi tubuh
seperti melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi gawang, kemudian
meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola dengan posisi
condong ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan menyentuh
lantai secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada,
perut dan kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke
atas menjauhi lantai
4.
The
Fall Shot
Tembakan sambil menjatuhkan
badan ke depan, dimulai dari shooting bola disamping telinga kemudian melompat
ke depan sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi terlentang.
5.
The
side Shot (tembakan menyamping)
Tembakan dari samping dengan
membuka tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan kekanan bagi penembak
dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan dibungkukkan bola
di shoot dengan keras dari samping setinggi paha.
6.
The
Flying Shot (tembakan melayang)
Tembakan dengan posisi tubuh
seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa bola setinggi bahu
langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke
belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara
horizontal. Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan kuat mendarat
dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan tangan kanan meloncat dengan
kaki kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.
7.
The
Reverse Shot (tembakan Membalik)
Tembakan membelakang, diawali
dengan posisi badan membelakangi arah tembakan kemudian bola dipegang dengan
kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi tangan kiri bedara di
bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola lewat samping
dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang bersamaan
dengan bola di shoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar