Didalam dunia olahraga, sangat jarang terdengar di telingah kita tentang
permainan bola tangan, dan mungkin masih banyak yang belum mengenal tentang olahraga bola
tangan itu sendiri. Apasih yang dinamakan bola tangan dan bagaimana cara
memainkannya.
Perkembangan olahraga bola tangan saat ini tidak sepesat perkembangan
olahraga-olahraga yang ada didunia, ini dipengaruhi karna jarangnya
pemahaman dan pengetahuan cara bermain olahraga bola tangan itu sendiri
di samping masih kurangnya peminat olahraga bola tangan. Dan banyak
pemahaman yang menyimpulkan bahwa bola tangan itu adalah permainan bola
basket atau permainan bola volley, tapi pada dasarnya permainan bola
tangan berbeda dengan permainan bola basket dan maupun permainan bola
volley.
Nah ni, sekarang saya ingin membahas tentang sejarah dan
perkembangan. mudah-mudahan dapat membantu pemahaman tentang olahraga bola tangan
A. Sejarah Bola Tangan Di Dunia
Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga
yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia
sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang
laki-laki akan senan tiasa lebih mahir menggunakan tangan di bandikan kakinya.
Sebagai mana telah diklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bolah
tangan jauh lebih awal dari pada sepak bola, walaupun dengan peraturan yang
masih kuno. Permainan bolah tangan yang di mainkan pada masa Yunani kuno merupakan
sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan modern. Dimana bentuk permainan
dan peraturan masih sangsat berbeda. Permainan “urania” yang dimainkan oleh
orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan Harpaston
yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus (130-200
Masehi). Sebagai mana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang
di perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama
Walther Von der Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut
merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari
permainan bola tangan. Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-1533)
menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan
menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat
Inuit yang hidup di dataran hijauh menggambarkan dan membuat ilustrasi
permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi
olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar dimainkan
di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk segerah menyertakan
aturan dalam permainan bola tangan.
Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 di kota Danish di bagian
Nyborg, Demmark pada tahun 1897, yang mempelopori bola tangan namun pendiri
bola tangan justru pakar pendidikan jasmani yang memindahkan bola tangan
lapangan pada pergantian abad yang berdasarkan dua bentuk permainan “Raffbal”
(bola tangkap) dan “Kӧnigsbergerball”. Di Swedia Wallstrӧm juga memperkenalkan
permainan bola tangan di negaranya pada tahun 1910.
Pada
tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola tangan
lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr.
Karl Schelenz memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar
(cutdoor) di beberapa Negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan
bola tangan yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan
lapangan.
Pada
tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik
Amatir Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan
Internasional dari bola tangan lapangan.
Pada
tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan
Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun
1936 untuk pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola tangan di Jerman.
Akhirnya pada tahun 1946 usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan Negara
mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional atau International Handball
Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis,
Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki
jumlah peserta sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet
putra maupun putrid.
B. Perkembangan Permainan Bola Tangan
Sampai saat pecahnya perang dunia ke II,
saat itu hanya dikenal satu bentuk permainan bola tangan, yang dimainkan oleh
11 pemain pada setiap regunya serta dimainkan di lapangan terbuka (outdoor)
atau dilapangan sepak bola. Namun setelah perang dunia II berakhir, terjadi
perubahan yang radikal mengenai permainan bola tangan.
Di Eropa Utara, permainan bola tangan
muncul kembali dalam bentuk yang baru dan langsung menjadi popular yaitu indoor
handball (permainan bola tangan yang dimainkan dalam ruangan). Jumlah pemain
dari setiap regu masing-masing 7 pemain ditambah sejumlah cadangan.
Sampai tahun 1952, field handball (bola
tangan 11 pemain) lebih banyak di gemari, sedangkan indoor handball (bola
tangan 7 pemain) hanya dimainkan di Negara-negara Scandinavia. Akan tetapi,
dari sejak itu, Indoor Handball mengalami kemajuan yang pesat dalam
perkembangannya dan akhirnya menjadi suatu bentuk permainan yang lebih banyak
dimainkan di seluruh dunia. Sedangkan bola tangan 11 pemain, walau sampe saat
ini masih tetap dimainkan, tetapi hanya di Eropa tengah (namun bola tangan 7
pemain juga dimainkan). Di lain tempat terkecuali di Amerika Utara, permainan
bola tangan 11 pemain tidak mengalami perkembangan.
Permainan bola tangan 7 pemain
berkembang dengan pesat dan bertambah popular, karena pola pemainnya sangat
menarik. Permainan berlangsung dengan tempo yang sangat cepat, dinamis disertai
taktik dan teknik yang spektakuler (sangat menarik) dari para pemain dan juga
bolanya dan kemudian diakhiri dengan gerakan menembak yang di lakukan dengan
cepat, keras dan tepat.selain itu patut diperhatikan pula keberanian dan
ketangkasan penjaga gawang dalam usahanya menjaga gawangnya.
Hasil penelitian dari pelatih-pelatih
nasional di Negara-negara maju menunjukkan serta membuktikan bahwa permainan
bola tangan merupakan permainan beregu yang kedua tercepat di dunia setelah
hoki es.
Kejuaraan dunia pertama dari permainan
bola tangan 7 pemain (I.H.F indoor handball) diselenggarakan pada tahun 1954.
Regu Swedia berhasil keluar sebagai pemenang. Tiga tahun kemudian kejuaraan
dunia untuk putri yang pertama kali diselenggarakan dan regu Chekoslowakia
(kini Rep. Ceko) berhasil menjadi juarah.
Pada olimpiade Munchen (Jerman) 1972
permainan bola tangan dimasukkan kembali dalam acara pertandingan setelah vakum
sejak olimpiade Berlin (Jerman) 1936 dan olimpiade Helsinki (Finlandia) 1952.
Dimana pada olimpiade Munchen tersebut regu Yugoslavia berhasil memenangkan
medali emas.
Kemudian status permaninan bola tangan
disamnakan seperti cabang olahraga popular lainnya di dunia. Hal ini terjadi
pada waktu diselenggrakannya olimpiade Montreal (Kanada) 1976. Didalam
olimpiade tersebut diselenggarakan secara bersama kejuaraaan untuk putra dan
putri. Dalam kesempatan itu regu Uni Sovyet berhasil meraih medali emas baik
regu putra maupun regu putri. Dan sejak
saat itu permainan bola tangan sudah rutin menghiasi acara disetiap
pelaksanaan olimpiade sampai sekaran dan sudah mulai dikenal ditengah
masyarakat.
C.
Sejarah
Bola Tangan Di Indonesia
Federasi Bola Tangan
Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu
berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi
ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat
nasional d Negara kita sampai sekaran belum didirikan.
namun bila membuka
lembaran sejarah ternyata bola tangan 11 pemain, pernah mengisi acara
pertandingan dalam pecan olahragaga nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang
diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada waktu itu hanya terdiri
dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa timur.
Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan
bias dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional.
Selain pada PON,
permainan bola tangan juga perna mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa
keV yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi permainan bola
tangan 11 pemain ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain mengalami
kemunduran yg akhirnya menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya untuk mendirikan
induk organisasi seharusnya tetap ada, supaya permainan bola tangan mengalami
kemajuan dimasa yang akan datang.
Terima kasih atas Perhatiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar